Resensi
Buku; Manx
Mouse
Daftar Isi Resensi Buku
Menghapus Takdir
Perjalanan merupakan hal yang lumrah
dalam setiap keseharian kita. Keseharian ini yang akan mengantarkan ktia kepada
pengalaman-pengalaman. Ada pengalaman yang menyedihkan, begitu juga dengan
sebaliknya. Namun bagaimana perjalan tersebut jika sudah ditakdirkan dalam
manuskrip nenek moyang yang ditulis seribu tahun yang lalu dan akan menjadi
hari akhir pelaku. Sang penerus harus mengalami berbagai lakon untuk menghadapi
hari akhirnya itu dengan berbagai cara. Hari akhir merupakan hal yang tidak
boleh ia lupakan, ia harus menghadapinya.
Begitulah garis besar cerita
manxmouse(2011), karya Paul Gallico, dengan penerbit Media Klasik Fantasi.
Diatas sampul tertulis, buku favorit J.K. Rowling. Dengan adanya tulisan ini
dulu, 11 juni 2014 waktu aku perjalanan ke Klaten dan mampir ditoko buku,
keinginan sangat kuat untuk membeli buku ini.
Dan sekarang sebagai rasa tanggung jawabku, aku harus membaca dan
menulis sebisaku mengenai jalan cerita dan pendapatku.
ManxMouse adalah tikus tak berekor.
Telingannya panjang seperti kelinci, dan seluruh tubuhnya berwarna biru. Dalam
perjalanannya, ia mengalami petualangan yang hebat. Ia bertemu banyak
teman-teman hewan yang bisa membangunkan semangatnya untuk menhadapi hari
akhirnya itu. Namun juga ada yang menakuti-nakutinya bahwa hari akhirnya akan
sangat menggenaskan. Dalam perjalannnya ManxMouse bertemu dengan Hantu, kucing,
katak, elang, rubah, gajah, anak kecil dan harimau.
Pertemuannya itu sangat membantunya
dalam menggerakkan hari-harinya untuk menghadapi pertarungan yang sudah di
takdirkan, yaitu bertarung dengan kucing Manx, di mana diceritakan ia sangat
seram dan menakutkan.
Buku ini bukan hanya menggambarkan
fantasi cerita petualangan belaka, namun juga menguak sejarah yang ingin
disampaiakan penulis kepada pembaca. Semisal kita bisa membaca pada halaman
194. Manxmouse sewaktu menaiki kapal, ia membaca pamflet yang berjudul, “Selamat datang di pulau Man”
Dia membaca : pulau ini, dikenal oleh
orang-orang Romawi sebagai mana panjangnya sekitar 33 mil dan lebarnya 12 mil,
memiliki banyak pemandangan indah, kebanyakan berbukit-bukit yang secantik
daerah pantainya. Pulau ini berbentuk belah ketupat dengan seneifell yang merupakan daerah tertingginya, 635 meter diatas
permukaan laut dan bisa dicapai dengan sebuah kereta gunung. Ibukota negara ini adalah Douglas. Dan Manx Mouse
melanjutkan bacaan tadi untuk memerkaya pengetahuanya tentang wilayah tersebut
Penggunaan sejarah sebagai pelengkap
dalam tutur bercerita novel akan memberikan kesan tersendiri bagi pembaca.
Wawasan akan dibukakan dengan hal-hal yang menjadi sejarah-yang kebetulan tokoh
utama melihat atau mengalami tulisan sejarah tersebut.
Di kapal itu ManxMouse bertemu dengan
unggas betina dan dengan ucapannya ia diberitahu jalan menuju tempat kucing
Manx. Ia menggambarkan bahwa Kucing Manx adalah hewan yang tampan, bertubuh
kokoh, loreng harimau di tubuhnya mirip kucing-kucing belang biasa. Tokoh-tokoh
yang ditemui ManxMouse dalam cerita selalu memberitahu tempat keberadan kucing
Manx. Sampai-sampai ada juga yang mengantarkannya walau samapi pada batas
terrtentu.
Yang sangat menarik dalam cerita ini
jika kita sudah berada pada halaman-halaman terakhir, “kisah tentang Manxmouse bertemu dengan kucing Manx.”
Setelah dideskripsikan oleh unggas
betina di kapal, ManxMouse merasa Jauh dari dugaannya ternyata kucing Manx yang
mempunyai nama Thomas R. Manx Cat itu seperti hewan lainnya yang mempunyai
sikap ramah. Saat bertemupun kucing Manx berkata, “Aku senang bia bertemu
denganmu, Horrison, Anak muda.” Horrison adalah nama asli dari ManxMouse. Iapun
berbincang dan akhirnya ManxMouse di persilahkan masuk dan disuruh minum teh.
Sungguh pertemuan yang tidak terduga-duga.
Saat minum itu, mereka bercerita
tentang mengapa ada seekor kucing tanpa punya ekor. Kucing Manx menceritakan
bahwa ketika peristiwa air bah dan bahtera Nuh, saat semua hewan naik
berpasangan. Kucing tidak mau masuk ke dalam bahtera tanpa membawa tikus bersamanya.
Saat hujan mulai turun, Nuh kehilangan kesabaran dan membanting pintu, tepat
saat kucing itu menyelinap masuk pada saaat terakhir dan ekornya putus.
Lalu kucing menerangkan tentang suatu
hari akhir ManxMouse yang dikatakan ramalan seorang penyihir akan dimakan oleh kucing
Manx yang merupakan kisah sejarah panjang ribuan tahu yang lalu. Peperangan
antara kucing-kucing Manx dan tikus Manx.
Dan seribu tahun setelahnya akan ada
tikus manx yang akan datang ke pulau Man untuk menemui kucing Manx. Kisah ini
telah menyebar di penjuru negeri. Sebenarnya
mereka saling menyayangi, namun takdir yang harus berbicara, mereka wajib menentukan
hari akhir itu untuk bertarung.
Di stadion yang dihadiri banyak
penonton dan.tempat sudah dipenuhi oleh hewan-hewan serta para penonton lainnya
itu, hari akhir akan ditentukan. Takdir yang ditentukan dalam tulisan seribu
tahun yang lalu akan segera di mulai.
Para penonton yang merupakan
teman-teman setia ManxMouse banyak yang berkata akan membantu ManxMouse dalam
pertempuran, seperti Nelly si Nellypant yang akan menginjak kucing Manx. Namun
semua itu dilarang oleh ManxMouse,” aku tidak ingin bantuan apapun. Aku tidak
membutuhkannya. Ini adalah pertarunganku, dan aku siap untuk melakukannya
sendirian.” Kita bisa membacanya pada halaman 220 bagian bawah.
Namun saat ManxMouse bertindak
agresif dalam pertarungan, kucing Manx hanya duduk diam dan tampak kebingungan.
Karena kondisi tidak seperti yang diinginkan, maka polisi sang yuri membacakan
manuskrip yang tertulis seribu tahun yang lalu, yang menyatakan bahwa hari
akhir tidak layak diterakan lagi, nihil dan kosong, dan di batalkan. ManxMouse
dan manx cat bisa hidup berdampingan dengan damai selamannya.” Dan akhirnya
merekapun saling berpelukan di sambut tepukan meriah para penonton yang merasa
terharu.
Sebuah kisah yang sanagat terbalik
dalam realitas kita saat ini. di jaman era modhern seperti ini kita masih saja
menemui peperangan yang selalu mengakibatkan kerusakan alam, mental manusia,
dan kerugian besar. Dimana-mana peperangan akan selalu dimenangkan oleh
kerakusan. Membaca buku bergambar sampul hewan kucing dan gajah ini bisa
mengantarkan kita pada mitos-mitos terdahulu yang masih menjadi buah bibir
masyarakat era sekarang. Tikus dan kucing yang selalu diceritakan selalu bermusuhan,
akhirnya bisa juga mereka hidup berdampingan.
Oleh: bisri nuryadi
0 Komentar untuk "Resensi Buku Tema Lengkap; Manx Mouse"