Hobiku apa ya?
Contoh Tema/Ide Dalam Cerita Ah Tenane
Proses Nulis Ah Tenane
Setiap kita mempunyi hobi yang
berbeda. Salah satu hobi yang banyak diminati orang adalah menulis. Tentunya
dari sekian banyak orang tersebut ingin menjadi penulis yang bisa menghasilkan.
Dalam artian menghasilkan karya maupun menghasilkan rezeki. Namun tidak sedikit
yang merasa kebingungan untuk memulai dari mana. Aku yakin untuk yang punya
hobi menulis pasti lebih mudah untuk mencoba menulis cerita lucu ini. Bahkan bagi yang sobat yang sulit untuk menulis, rubrik ini bisa untuk melatih kepekaan tulisan.
Tapi saya kesulitan menulis
Tapi saya kesulitan menulis
Bagi yang sering menulis mungkin
ide akan selalu mengalir ketika jari-jari kita memencet keybord. Namun bagi
banyak orang akan merasa kesulitan jika jarang menulis. Namun tidak usah gundah
bagi yang sulit menuliskan ide. Belajar menulis pengalaman lucu bagiku
merupakan titik awal kemudahan untuk memulai menulis. Karena secara deskripsi
dan narasinya sudah ada dalam kepala kita. Sehingga kita tinggal menuangkannya. Untuk itu melalui blog ini, aku akan mengkhususkan Cara nulis di Koran Solopos, rubrik Ah Tenane saja.
Memang tulisan semacam ini ada dirubik Koran?
Ada. Salah satunya harian terbesar
di kota Solo, yaitu Solopos. Rubrik ini bernama “Ah Tenane” dengan gambar khas
nan lucu yang ditampilkan dihalaman pertama. Setiap hari senin sampai sabtu,
rubrik yang diperuntukan khalayak umum ini selalu memberikan angin segar
ditengah-tengah berita lainnya.
Gambar
Koran Solopos
Berapa sih honornya?
Untuk setiap pemuatan, Solopos akan
memberikan imbalan kepada penulis sebesar 75.000 rupiah. Besar kecilnya imbalan
tergantung pemaknaan rezeki oleh setiap penulisnya. Tulisan kurang lebih
1.400-an karakter atau +_ 250 kata. Dengan artian kurang dari satu halaman kita
bisa mendapatkan sejumlah honor tersebut.
Cara mengambil honornya gimana?
Kita mencantumkan nama dan alamat
di bawah tulisan. Bisa juga nama
instansi seperti sekolah maupun kampus. Cantumkan no.rekening jika punya. Jika
tidak punya, honor bisa diambil langsung di kantor Solopos dengan membawa Foto
Copy KTP seminggu setelah pemuatan. Jangan lupa cantumkan tanggal pemuatannya.
Serahkan kepada Mbak yang menjaga recepcionis. Setelah dicek, kita akan
dipersilahkan menuju ke barat bagian keuangan.
Bagaimana jika kita lupa mengambilnya?
Jika kita terlalu lama lupa
mengambil honor dan tidak memasang no. rekening, jangan khawatir. Biasanya dua
minggu setelah pemuatan Pak Pos sebagai utusan dari Solopos akan menghantarkan
cek/wesel ke rumah. Dan kita bisa menukarkan dengan uang melalui kantor pos.
Diikhlaskan saja jika cara seperti ini honor akan dipotong 10.000. Kok tau?
Emangnya Mas yang nulis blog ini pernah dimuat ceritanya?
Huks… Memang ceritaku belum banyak
yang dimuat. Bahkan perbandingan antara yang dimuat dan tidak, masih banyak
yang tidak dimuat. Namun bagiku itu tidak terlalu masalah, Bro. Sebelum
melanjutkan, dalam menulis blog ini aku tidak mengedepankan rasa sombong maupun
pamer. Karena sudah berani menulis blog yang mutlak harus mengikutsertakan
karya. Padahal banyak penulis lain lebih gila dan ampuh jika dibandingkan
dengan tulisanku. Aku hanya menuliskan sesuai dengan pengalaman yang aku jalani
saja.
Mana buktinya?
Jika mau, teman-teman bisa membaca
ceritaku Ah Tenane yang pernah dimuat untuk sekedar contoh, Klik Di sini. Tidak
adil jika yang ditampilkan hanya yang pernah dimuat saja. Maka akan ditampilkan
juga cerita yang tidak dimuat untuk sekedar pembelajaran, Klik Di Sini. Ya sudahlah, Sekarang silahkan sobat
menulis dan mengirimkannya.
Lha cara mengirimkannya gimana?
Jika tulisan kita sudah selesai
maka kita bisa mengirimkannya melalui email Solopos yaitu : redaksi@solopos.co.id . Tulisan
dilampirkan, dan untuk perihal beserta isi biasanya aku tulis, “Cerita untuk Ah tenane”. Untuk nama penulis, alamat dan no. rekening bisa dicantumkan di bawah tulisan cerita. Mungkin ini bukan satu-satunya cara yang mutlak. Ada yang seperti ini, "Cerita Ah Tenane_Nama Penulis_Judul". Untuk
itu teman-teman bisa melakukannya sesuai pengetahuan dan pilihan masing-masing.
Tau dari mana kalau tulisannya dimuat?
Tentunya bisa melihatnya langsung
di Koran Solopos. Kita juga bisa berlangganan dalam bentuk kertas maupun
digitalnya. Memang ini memerlukan biaya. Jika ingin gratis, kita bisa melihatnya
melalui epaper solopos. Buka google lalu ketik “epaperSolopos”.
Gambar
epaper Solopos (Selanjutnya akan muncul gambar seperti diatas)
Kita juga bisa melihat melalui pusdat Solopos. Setelah mengekliknya kita bisa mencari
judul yang ditampilkan di setiap halaman Solopos pada hari itu.
Untuk memudahkannya, yang aku
lakukan seperti ini.
Gambar Tampilan HP
Menaruh epaper dan pudat Solopos di
layar HP. Jika tulisan kita dimuat, kita bisa membelinya dalam bentuk Koran
asli untuk kenang-kenangan.
Oke. Itulah tadi Cara nulis di Koran Solopos, rubrik Ah Tenane. Sekarang teman-teman mungkin
bisa memulai menulis dan mengirimkannya. Selamat berjuang kawan.
Om sebentar om,
Untuk langkah-langkah menulisnya
gimana?
Nama-nama tokoh sudah ditentukan
atau nyiptakan sendiri?
Temanya apa saja saja?
Ideku banyak tapi susah menulisnya.
Kalau berbagi jangan
setengah-setengah dong Om, tak sumpahin disunat dua kali lho.
Hemm.. ya sudah, jika mau
melanjutkan silahkan lanjut tulisan berikutnya, Klik Disini. langkah sederhana menulis Ah Tenane. Tapi ingat, jangan mengira
aku menggurui. Oke.
Untuk Mendalaminya, Baca Tulisan Yang Terkait
Kuasai Ini Agar dimuat Ah Tenane SoloposContoh Tema/Ide Dalam Cerita Ah Tenane
Proses Nulis Ah Tenane
0 Komentar untuk "Cara nulis di Koran Solopos, rubrik Ah Tenane"