cerita anak




SI CERDAS YANG BENCI MENANAM

 Teman-teman, mari kita bermain bersama yuuk..” Ririn mengawali pembicaraan di sore yang cerah itu.
Oke.. oke.. kita sudah siap.Jawab Astri dan teman-teman lainnya.
“Tetapi enaknya kita main apa ya?” Tanya Ririn
Kita bermain tapi juga yang membuat kita menambah ilmu, gimana?.. tapi aku juga belum tau.Astri menyahut sembari berpikir.

Kemudian Vanes menanggapinya dengan ide yang jernih.
Aku tahu.. aku tahu.. kita bermain menanam tumbuhan atau bunga saja. Karena kata ayahku itu akan membuat lingkungan lebih hijau dan sejuk dipandang. Serta kita juga belajar bagaimana cara menanam tumbuhan. Bagaimana teman-teman?“
“Setujuuu..” Jawab teman-teman lainnya kompak kecuali Astri.
Lho, Astri kenapa diam?” tanya Marlina heran.
Maaf teman-teman, aku tidak suka menanam. Karena pasti nanti kotor.” Jawab astri dengan wajah sedih.
Tidak apa-apa Astri. Setelah selesai kita bisa cuci tangan.” Vanes mencoba menerangkan.
Pokoknya aku tidak mau.”  Astri langsung berbalik dan berlari meninggalkan teman-temannya. 

Sejak kejadian itu, Astri sudah tidak bermain dengan teman-temannya lagi. Ia malah sering menyendiri di kamar dan hanya bermain boneka pandanya.
Dalam pikiran astri, seakan-akan teman-temanya itu sudah tidak ada lagi kecocokan lagi dengannya.
***

Memang Astri itu anaknya tidak suka dengan kegiatan tanam menanam. Walaupun begitu, ia termasuk anak yang pintar dan cerdas. Buktinya, ia selalu mendapat rangking satu di kelasnya dan menyandang gelar siswa teladan. Berbagai lombapun telah ia menangkan. Contohnya juara 2 membaca puisi tingkat kecamatan juga dan juara 3 menyanyi lagu jawa tingkat kabupaten. Makanya, kalau teman-teman berkunjung ke rumah astri pasti akan mendapati banyak piala yang dipajang di ruang tamunya.

Suatu ketika, ibu guru Harti, wali kelas Astri menjelaskan tentang materi tumbuh-tumbuhan, karena saat itu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Ibu guru hartipun menjelaskannya dengan menarik.

Anak-anak.. Tumbuhan itu juga termasuk makluk hidup ciptaan Tuhan. Walaupun tidak bisa berjalan, tapi tumbuhan bisa bertumbuh menjadi besar, berbunga dan banyak sekali tumbuh-tumbuhan yang bisa berbuah dan kita nikmati. Ada tumbuhan yang tumbuhnya lama dan ada juga yang tumbuhnya cepat. Coba anak-anak, sebutkan tumbuhan apa saja yang tumbuhnya cepaaat?..”
Setelah pertanyaan dilontarkan, anak-anak dikelas itu langsung berebutan untuk menjawabnya. Ada yang menjawab bawang, brambang, kangkung, rumput, bayam, strowberry dan masih banyak lagi.
Ibu guru Harti membenarkan jawaban para siswa dan melanjutkan materinya lagi.

Detik terus berlalu. Tidak terasa 2 jam pelajaran sudah dilewati. 10 menit sebelum pelajaran selesai, ibu guru Harti memberikan tugas bahwa minggu depan akan diadakan praktek menanam tumbuhan. Untuk itu semua siswa diwajibkan membawa pot, tanah subur dan tentunya cikal bakal tumbuhan yang mau ditanam. Untuk praktek ini, ditentukan tumbuh-tumbuhan yang cepat bertumbuh dan sebagai sumber makanan bagi manusia.

Astri nampak gelisah karena ia sebenarnya tidak suka menanam karena pasti nanti kotor. Tetapi ya mau gimana lagi, bagi Astri tugas sekolah adalah nomer satu dan wajib dipatuhi. Walau mungkin tugas itu nampak terlalu berat baginya.
***
Hari yang telah ditentukan ibu guru Harti telah tiba.  Semua siswa kelas 4, termasuk astri sudah siap dengan segala perlengkapannya.
Bibit tanaman yang dibawa siswa-siswapun juga bervariasi.
Ada yang membawa bawang merah, bawang bombay, bawang putih, kacang tanah, kacang panjang, padi dan lain sebagainya.

“Ayo anak-anak semua, kita mulai praktek menanam, ikuti bimbingan dari bu Har!”
Ibu guru Harti membimbing siswa semua dengan sabar.
Praktek telah dimulai. Semua sibuk dengan prakteknya masing-masing.
Semua siswa tenggelam dalam keasyikan praktek menanam.
“Ternyata praktek menanam itu menyenangkan ya.” Kata astri secara tiba-tiba yang mengagetkan teman-teman lainnya.

Tidak lama dari itu. Teeet..teeeet.Bel telah berbunyi, tanda jam pelajaran sudah selesai.
Semua siswa lekas membersihkan tempat praktek dan antri untuk cuci tangan dengan sabun kesehatan.

Sesudah itu astri menemui teman-temannya, Vanes, Marlina dan Ririn untuk meminta maaf karena telah meninggalkan teman-teman waktu mau mengajak bermain tanam-menanam minggu lalu. Merekapun memaafkannya.

Sejak mengetahui bahwa menanam itu menyenangkan, Astri selalu mengajak teman-temannya untuk selalu menanam. Bahkan, sekarang di pekarangan depan rumahnya banyak sekali jenis-jenis tanaman. Ada bunga melati, mawar, anggrek, sepatu, matahari dan sebagainya. Tanaman sayur-sayuranpun juga ada banyak. “Ayooo cintailah tanaman.” Ajak Astri dengan ceria dan semangat.

 by : b15ri

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "cerita anak "

Back To Top