Tulisan ini pernah di muat dalam Cerita Ah tenane solopos..
selamat membaca dan selamat mencoba menulis.. dan akhirnya di kirimkan..
dimuat atau tidak merupakan proses..
Kentekan Bensin
Walaupun sering sliwar-sliwer naik motor idamannya,
namun John Koplo, remaja Kec. Colomadu ini belum juga punya SIM(Surat Ijin
Mengemudi). Baru setelah tahu bahwa perusahaan yang ingin di lamarnya memakai
syarat wajib punya SIM, ia-pun kesusu
ingin mencarinya.
Beberapa minggu
yang lalu, jam 7 pagi, bergegaslah Koplo ke Polresta Karanganyar. Sampai di
Jaten ternyata jarum bensin mengarah ke huruf E alias entek. Namun Koplo tidak menghiraukannya. “Tukune mengko wae nek wis mulih.” Gumam Koplo.
Limabelas menit kemudian
sampailan Koplo ke tempat yang dituju dan segera melengkapi administrasi. Setelah
berjam-jam antri, kini giliran Koplo yang dipanggil lewat mikropon. “Saudara
John Koplo Colomadu.”
Koplo segera menuju
ke lapangan tes dan berbaris mendengarkan petunjuk dari Pak Gembus, sang Polisi.
“Pak, silahkan memakai
nomer dada.” Suruh Pak Gembus.
Walaupun Pak Gembus
mengijinkan memakai motor polisi, namun Koplo lebih memilih memakai motornya
sendiri. Saat tes itulah kejadian ngisin-ngisini
menerpa Koplo.
“Jreennggg....” Swara motor Koplo saat di
starter. Koplopun melaju mengitari garis tes uji yang membentuk angka delapan dengan
kayu balok dipinggirnya. Satu putaran ia selesaikan dengan baik dan tidak
satupun kayu balok yang ambruk. Namun sayangnya, hanya kurang beberapa meter motor
Koplo mendadak berhenti.
“Jeet..jet..jet..jet.” Swara motor Koplo.
“
“Asem ..ik malah mandhek.” Gremeng Koplo.
Mendadak swara clometan datang dari salah satu
pengantri yang membuat pengantri lainnya ikut melihat dan segera melepaskan
tawanya. “Motor apik-apik og kentekan bensin.”
Koplo hanya bisa cengar-cengir sendiri. Ia baru teringat kalau bensin motornya tadi
sudah mepet. Kuaciaann deh...
Bisri Nuryadi
Bolon, RT 004/002 Colomadu,
Kab. Karanganyar
0 Komentar untuk "Guru belajar menulis cerita pengalaman dan di muat di koran dan dapat honor"