Resensi Buku Tema Lengkap; Marketing Jenius

Resensi Buku ; Marketing Jenius
Kejeniusan Dalam Bertindak
Tanpa aku menyadari, bahwa aku telah menggeluti bidang pemasaran tiga tahun lamanya, namun aku tidak sedikitpun bisa menikmati pekerjaan ini. pekerjaan yang aku lakukan sejak tahun 2004 sampai 2007 hanya menjadikan waktu terbuang seia-sia. Hari demi hari aku menempuh dari toko satu ke toko yang lainnya untuk mencari EC(Efektif call). Dengan itu aku bisa mendapatkan insentif yang lumayan danbisa memenuhi kebutuhan hidup. Pengejaranku tentang EC itu membuat aku hanya bekerja sebatas target saja, sama sekali tidak mengetahui apa yang diinginkan para konsumenku.

Kini aku telah meninggalkan pekerjaan tersebut. Aku menganggap bekerja sebagai sales adalah pekerjaan yang berat, penuh target dan menyengsarakan. Karena tiap menit kita hanya disuguhi produk-produk untuk dijual ke pasaran. Entah itu produk yang laku maupun produk yang sama sekali tidak laku. Sales harus bisa memasarkan semua produk. Kenanganku menjadi seorang sales, (Duta Arta) sebagai sebutannya mengantarkan aku untuk menengok kembali ke masa-masa dulu. Masa-masa dengan tubuh yang kurus, legam dan angan tak tentu.

Berseragam dan bersepatu, setiap pagi mengikuti breafing dari SM(Sales Manager), membawa tagihan. Akan selalu ada bentakan, himbauan dan kedisiplinan dalam breafing tersebut. SM selalu menekankan kepada sales untuk selalu mencapai target yang sudah ditentukan. Setengah jam kemudian, dengan naik motor inventaris aku dan para sales lainnya berangkat menuju toko-toko atau pasar sesuai rute masing-masing.

Namun sebagian dari kami akan membelok dari pembahasan dalam breafing, sebagian mampir kos dan warung. “Toko jam segini belum buka”, celetuk salah satu temanku yang membuat teman-teman lain melebarkan tertawannya. Pemikiran yang negatif selalu hinggap dalam pikiranku dan beberapa teman lain.

Saat matahari mulai merebak panas, aku kelimpangan dan tergesa untuk berangkat mengunjungi toko. Di sepanjang jalan, pikiran dan gerak tubuh selalu menuju pada toko-toko langganan. Jauh-jauh kilo meter para sales ini sudah mengetahui, bahwa toko yang dikunjungi itu akan mengambil barang atau tidak. Bagi yang pesimis, akan merasa malas jika mengunjungi toko yang tidak aktif. Begitu juga dengan aku. Aku adalah sales pesimis yang pernah dilahirkan. Hukss..

Namun setelah aku keluar dari pekerjaan itu, baru mengerti bahwa pekerjaan pemasaran adalah pekerjaan yang membutuhkan semangat yang tinggi dan perjuangan keras untuk mendapatkan orderan sesuai target. Semua ada kuncinya. Tidak melulu menawarkan barang dan produk yang di bawa. Seorang sales harus memiliki sifat genius dalam pemasaran.

Kini, disamping meja komputerku tergeletak buku setebal 492 halaman. Buku dengan kover berwarna hitam berjudul,  “Marketing Genius”, adalah pinjaman adikku dari bosnya. Namun karena penyakit malasku kambuh, dua tahun mengetahui buku itu hanya aku pandang saja dan membuka beberapa lembar, setelah itu aku letakkan lagi. Tidak ada keinginan untuk membaca dan mempelajarinya. Sekarang, hari ini jam lima pagi, kamis, 18 Juni 2015 aku bertekad untuk menulisnya. Tidak ada waktu lagi untuk menunggu.

Menurut buku “Marketing genius”(2006) karya Peter Fisk, Genius adalah mengombinasikan disiplin dan kreativitas untuk menghasilkan inovasi manakala diperlukan.  Buku mengisahkan berbagai cerita mulai dari ketahanan diri untuk menghadapi segala tantangan sampai cerita-cerita tentang kesuksesan dari sebuah perusahaan. Nike, Disney, Johnson dan Nokia dijadikan contoh sebagai perusahaan dengan marketing yang genius. 

Seorang yang genius harus memenuhi berbagai syarat wajib untuk mendukung berbagai karya yang dihasilkan. Pada halaman 78, kita bisa membaca 10 karakteristik genius. Berbagai pemikiran atau syarat tersebut tentunya bukan menjadi hal yang mudah untuk direalisasikan, teramat sulit. Karena tidak semua orang bisa melakukan pemikiran ini. Namun jika mempunyai niat bersungguh-sungguh untuk memiliki pemikiran ini, pasti dengan usaha yang keras ktia dapat memperolehnya. Pemikiran ini akan membedakan kita pada orang lain. Sepuluh Karakeristik seorang genius tersebut yaitu, :

1.              Pemikiran orisinal
Seorang yang genius mulai dengan pemikiran yang terbuka, teratur, mengambil perspektif-perspektif yang baru, mampu menguraikan masalah dan menyatukannya kembali dengan cara yang lebih baik.

2.              Pemikiran kreatif
Seorang genius selalu terbuka terhadap setiap kemungkinan, mencoba untuk memecah masalah denga hipotesis, mempunyai mental yang bagus, lalu melihat apakan itu terbukti benar atau tidak.

3.              Pemikiran analisis
Seorang genius akan bekerja memecahkan masalah atau mencari ide secara teratur atau perlahan-lahan, hati-hati, menyeluruh, dan juga secara kreatif, menantang logika matematis atau sains. Sementara seorang genius mencapai tingkatan atau dimensi baru melalui langkah-langkah kreatif, masih ada kebutuhan untuk mengerti dan menerapkannya agar tidak menjadi omong kosong belaka.

4.              Pemikiran observatif
Seorang genius mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi, kepekaan yang tinggi atas hal-hal apa saja yang sedang terjadi, dan mencari pola-pola layaknya seorang detektif.

5.              Pemikiran ganda
Seorang genius dapat berfikir secara paralel, menoleransi kerancuan, menyatukan hal-hal yang berlawanan dan menghubungkan hal-hal yang tidak saling terhubung sebelumnya.

6.              Pemikiran Holistik
Dapat menerima perspektif yang lebih luas, untuk melihat masalah holistik sesuai dengan konteks lingkungan dan menyatukan kembali bagian-bagiannya.

7.              Pemikiran volume
Seorang genius mencari lebih banyak solusi dari pada hanya satu, membangun atau memberikan tantangan satu sama lain.

8.              Pemikir pragmatis
Seorang jenius mengenali ide-ide dan soluis-solusi yang jarang digunakan pada konsep, bahwa teori atau konsep haruslah dibuat mejadi nyata, harus praktis dan berguna.

9.              Pemikiran visual
Seorang jenius mampu mengekspresikan ide-idenya dengan lebih jelas, biasanya melalui visual dengan menggunakan diagram-diagram dan analogi untuk dapat memahami kerumitan yang ada dalam cara yang lebih komprehensif.

10.          Pemikiran tanpa keraguan
Seorang genius harus memliki kekuatan batiniah, keyakinan dan kepercayaan dri untuk mendukung penuh apa yang mereka yakini, sementara orang lain dan rekan-rekan kerja akan memberikan tantangan kepada mereka.

Sekarang aku mungkin hanya bisa merenungi dari maksud buku tersebut. Buku itu seakan mengajak aku untuk selalu bergerak kearah perbaikan diri demi kemajuan yang lebih baik. walaupun kini aku bukan lagi seorang salesman seperti 11 tahun yang lalu, namun karena kebutuhan hidup semakin meningkat, dan harus dibutuhkan penghasilan tambahan maka akupun juga akan membuka kembali kenangan-kenangan masa lalu saat menjadi sales.

Dalam artian aku harus bisa memperoleh penghasilan tambahan selain pekerjaanku yang pokok. Mungkin ini bukan menjadi pekerjaan yang teramat sulit bagiku. Namun mulai sekarang aku harus bisa merubah diri sendiri untuk memulai disipln dalam berbagai hal. Tidak membuang waktu dengan hal-hal yang tidak ada nilainya sama sekali. Aku ingin melihat perubahanku nanti setelah lima tahun ke depan. Mulai dari sekarang aku harus memulainya.




Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Resensi Buku Tema Lengkap; Marketing Jenius"

Back To Top